Pintu Masuk Bersejarah: Biara pertama Ursulin di Kepanjen.

Rama van den Elzen mendengar bahwa Hotel “Commerce” akan dijual karena pemiliknya ingin pulang ke negaranya. Dengan tekad dan upaya bersama, Suster Ursulin dan Romo berusaha untuk membeli hotel ini, yang sangat cocok dengan rencana mereka. Harganya sebesar 40.000 Gulden! Lokasinya dekat dengan gereja, lingkungannya tenang, dan kebunnya luas. Dengan sedikit perubahan, gedung ini dapat digunakan sebagai Kapel, refter, serambi, serta tempat tinggal pribadi untuk 15 Suster. Selain itu, ada beberapa ruangan besar yang dapat digunakan sebagai ruang kelas, cukup untuk 150 anak. Sebuah tembok mengelilingi seluruh kompleks ini.

Namun, 40.000 Gulden adalah jumlah yang sangat besar pada waktu itu, dan Suster Ursulin baru tiba tanpa memiliki apa-apa. Romo van den Elzen bertindak lagi dan dengan susah payah berhasil mengumpulkan sebagian dari jumlah uang tersebut. Umat Katolik juga turut membantu, dan akhirnya dengan sukacita dan rasa syukur kepada Tuhan, hotel “Commerce” dapat dibeli. Segera, para Suster pindah dari Jalan Krembangan ke bekas Hotel ini yang terletak di Donkerstraat, juga dikenal sebagai “Tempel straat” karena ada sebuah Klenteng besar di sana. Daerah ini kini dikenal sebagai Kepanjen. Sejak itu, biara Ursulin pertama di Surabaya dikenal sebagai “Kepanjen” saja, sesuai dengan nama yang masih digunakan hingga hari ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *